Broken link atau istilah lainnya, Dead Link atau Rotten Link (tautan rusak, mati, atau tidak aktif) menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas blog, khususnya faktor SEO dan mempunyai kemungkinan untuk menurunkan posisi blog di mesin pencari.
Broken link adalah sebuah tautan yang ketika dibuka akan mengarah ke halaman tidak aktif bisa karena tautan mengalami suatu masalah atau tautan mengalami error (404).
Broken link bisa menjadi masalah bagi pengunjung blog, sehingga tidak dapat mengakses sumber daya atau informasi yang diinginkan. Para pengunjung ini pada akhirnya akan memutuskan untuk menggunakan situs lain untuk menemukan informasi yang diperlukan. Situs yang belum diperbarui atau tidak diperiksa dalam waktu yang lama dapat mengalami tautan mati atau hilang.
Jika pengunjung baru pertama kali berkunjung ke blog dan menemukan halaman error 404, maka ada kemungkinan mereka tidak akan kembali. Pengunjung akan merasa tertipu karena tautan yang dicantumkan ternyata tidak ada. Ini sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Tentunya merugikan sekali, bukan?
Penyebab Broken Link
Pemilik blog perlu mengetahui faktor - faktor yang menyebabkan suatu link tidak dapat diakses oleh pengguna internet. Dengan begitu, pemilik blog dapat meminimalisir keberadaan broken link pada blog. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya broken link, diantaranya:
- Kesalahan Penulisan Tautan
- Mengganti Domain
- Mengganti Permalink Artikel
- Mengubah Direktori Situs
- Komentar Blog
- File Tidak Tersedia
Pastikan menulis semua tautan dengan benar, baik link internal (tautan yang mengarah pada artikel lain di blog yang sama) maupun link eksternal (tautan yang mengarah ke blog atau situs lain).
Ketika mengganti domain maka semua tautan di blog akan berubah. Jika tidak mengatur pengalihan antar domain maka akan ada broken link.
Boleh saja dilakukan, namun menjadi masalah besar ketika tidak mengatur pengalihan dari permalink lama ke permalink baru. Permalink lama akan dianggap tidak ada dan menjadi broken link.
Ini hanya berlaku bagi blog atau situs self-hosted seperti WordPress. Ketika memindahkan file ke direktori baru, maka semua tautan akan berubah pula. Maka dari itu diperlukan pengalihan seperti nomor tiga di atas.
Pada kolom komentar biasanya dapat disisipkan URL blog dari pemberi komentar atau otomatis mengambil dari URL profil Google. Jika URL blog atau profil Google tersebut sudah tidak aktif, maka nantinya akan dianggap broken link.
Tautan mengarah pada file download (PDF, video, gambar, dll) yang sudah dihapus atau dipindahkan.
Cara Cek Broken Link di Blog dan Mengatasinya
Lalu bagaimana cara mengetahui semua link mati secara otomatis hanya dengan sekali klik? Caranya cukup mudah yaitu dengan menggunakan bantuan dari tool gratis yang ada di internet. Salah satu situs terpopuler untuk mengeceknya adalah Broken Link Checker.
- Buka Broken Link Checker
-
Tulis alamat blog secara lengkap dan klik tombol
Find broken links.
-
Isi security code sesuai gambar yang muncul, pilih
Report distinct broken links only dan klik
Find broken links now!.
-
Tunggu beberapa saat sampai blog selesai dicek. Setelah itu akan muncul
laporan lengkapnya.
Cara Pencegahannya
Setelah melakukan pengecekan broken link, lantas bagaimana cara melakukan perbaikan dan pencegahannya agar tidak terjadi di kemudian hari? Ada beberapa cara untuk perbaikan broken link, yaitu dengan cara :
- Menghapus tautan yang mati
- Menonaktifkan URL profil di komentar Blogger
- Jangan Tulis Lengkap Link Internal
- Kenapa domain utama tidak disertakan?
- Apakah berpengaruh terhadap SEO?
- Apakah broken link perlu dicek secara berkala?
Tapi dimana saya dapat melihat tautan tersebut? Klik tulisan url di sampingnya, nanti akan langsung diarahkan ke artikel dimana tautan itu ditulis. Selanjutnya tinggal hapus atau edit tautannya.
jika masalahnya bersumber dari komentar. Maka, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan komentar Disqus atau komentar Facebook.
Ketika menyisipkan link internal, jangan tulis lengkap beserta domain utama! Misal :
https://www.monkonomon.com/p/contact.html
https://www.monkonomon.com/2023/09/apa-itu-seo.html
Cukup tulis tautan yang sudah ditandai saja. Patokannya dimulai dari tanda slash alias garis miring pertama (/).
<a href="/p/contact.html" title="Judul">Teks</a>
<a href="/2023/09/apa-itu-seo.html" title="Judul">Teks</a>
Untuk berjaga - jaga jika suatu hari mengganti domain, maka tidak usah repot mengganti semua tautan yang sudah terlanjur ditulis. Semua akan otomatis memiliki awalan yang sama dengan domain yang sedang aktif.
Jawabannya adalah tidak, tautan yang sudah dipersingkat tidak mempengaruhi SEO. Jika menyisipkan link eksternal sebaiknya berupa teks biasa, bukan anchor text atau link aktif. Kecuali jika artikel tersebut adalah content placement maka tentu saja wajib berupa link aktif.
Jawabannya adalah Iya, paling tidak 3 bulan sekali sebagai bentuk dari pemeliharaan blog.
Posting Komentar